Exploring Historical Artifacts at the Museum Angkut

Historical Artifacts at the Museum Angkut
Historical Artifacts at the Museum Angkut

Saat ini, Malang telah mencapai status sebagai salah satu kota terkemuka di Indonesia dalam pengembangan bisnis pariwisata, sejajar dengan Bali, Bandung, dan beberapa kota lainnya. Keindahan alam pegunungan dan udara sejuk khas daerah ini menjadikan Malang sebagai destinasi favorit warga Jawa Timur dan sekitarnya untuk menghabiskan liburan mereka. Namun, tidak hanya alamnya yang menarik, kota ini juga memiliki tempat wisata modern yang menakjubkan, salah satunya adalah Museum Angkut yang terletak di Jalan Terusan Sultan Agung Atas No.2, Kota Wisata Batu, Malang.

Museum Angkut merupakan tempat wisata baru dengan konsep unik di Asia Tenggara yang didirikan pada tanggal 9 Maret 2014. Dalam museum ini, pengunjung dapat melihat koleksi alat transportasi dari berbagai era, mulai dari yang digerakkan oleh binatang hingga tenaga listrik. Konsep ini dibuat sebagai bentuk apresiasi terhadap perkembangan dunia transportasi lokal dan internasional. Museum Angkut merupakan bagian dari Jawa Timur Park Group, perusahaan pengembang yang juga memiliki Jatim Park I & II, Batu Secret Zoo, dan beberapa tempat wisata populer lainnya. Dengan pengalaman yang dimiliki oleh Jawa Timur Park Group dalam mengembangkan tempat wisata unggulan di Indonesia, Museum Angkut menjadi destinasi yang menjanjikan bagi para pengunjung.

Selain menjadi sumber informasi tentang perkembangan dunia transportasi, Museum Angkut juga merupakan tempat yang sempurna bagi pecinta fotografi. Berbagai landmark yang dibuat dengan sangat rinci di museum ini menjadi latar yang menarik untuk berfoto. Museum Angkut juga sering digunakan sebagai lokasi pameran, event komunitas, kompetisi modifikasi mobil, foto pra-pernikahan, dan pengambilan video klip. Dengan luas sekitar 3,7 hektar, tempat wisata ini dibagi menjadi beberapa zona yang memiliki ornamen dan landmark yang berbeda, menciptakan pengalaman yang unik bagi pengunjung.

Beberapa zona yang ada di Museum Angkut antara lain: Zona Edukasi, Zona Sunda Kelapa dan Batavia, Zona Jepang, Zona Uni Eropa, Zona Hollywood, dan Zona Gangster & Broadway. Setiap zona memiliki ciri khas masing-masing yang menunjukkan perkembangan transportasi di berbagai bagian dunia.

Selain zona-zona yang menakjubkan, Museum Angkut juga menampilkan beberapa atraksi menarik di luar koleksi transportasi seperti Museum D’Topeng yang menyimpan lebih dari 2.000 buah koleksi topeng dari seluruh Indonesia, Wayang, keramik, dan Al Qur’an kuno yang terbuat dari kulit binatang. Selain itu, ada juga Pasar Apung yang menawarkan berbagai kuliner khas nusantara dengan pengalaman berbelanja yang unik, dengan jual-beli yang dilakukan di atas perahu yang mengapung.

Untuk mencapai Museum Angkut, jika Anda berasal dari Surabaya, Anda dapat mengikuti rute Surabaya – Tol Dupak – keluar Tol Kejapanan – Purwodadi – Jatim Park I – Museum Angkut Batu. Waktu tempuh rata-rata dari Surabaya ke Batu adalah 2,5 jam, tetapi pada akhir pekan, liburan, dan musim liburan sekolah, waktu tempuh bisa mencapai 4 jam. Selain itu, untuk pengunjung yang menggunakan transportasi umum, dapat mengambil angkutan umum dari Stasiun Malang dan turun di Terminal Landung Sari. Dari terminal tersebut, Anda dapat menggunakan bus Puspa yang menuju Jombang dan turun di Museum Angkut.

Kesimpulannya, Museum Angkut di Malang adalah destinasi wisata yang menarik dan unik. Tidak hanya menawarkan koleksi alat transportasi dari berbagai era, tetapi juga memberikan pengalaman berfoto yang menakjubkan dan berbagai zona dengan desain yang indah. Museum Angkut juga memiliki atraksi tambahan seperti Museum D’Topeng dan Pasar Apung yang dapat memperkaya pengalaman pengunjung. Bagi pecinta wisata, Museum Angkut adalah tempat yang wajib dikunjungi saat berada di Malang.

FAQs:
1. Berapa biaya tiket masuk ke Museum Angkut?
2. Apa jam buka dan tutup Museum Angkut?
3. Apa yang membedakan Museum Angkut dengan museum transportasi lainnya?
4. Apakah Museum Angkut menyediakan fasilitas bagi pengunjung difabel?
5. Apakah ada area parkir di Museum Angkut?