Hal-hal yang Tidak Boleh Dilewatkan Ketika Berkunjung ke Yogyakarta

Berkunjung ke Yogyakarta
Berkunjung ke Yogyakarta

Yogyakarta, sebuah kota yang penuh dengan keindahan adat, tempat wisata yang mempesona, dan makanan khas yang menggugah selera. Setiap tahun, ribuan wisatawan dari berbagai penjuru dunia datang untuk menikmati segala keistimewaan kota ini. Keajaiban Yogyakarta begitu menarik, sehingga menghantui hati para pengunjung dan membuat mereka rindu untuk kembali. Kota ini memancarkan pesona masa lalu yang didalamnya terdapat kenangan yang abadi. Adat Jawa yang kental masih dijaga oleh masyarakatnya, mereka mempertahankan warisan leluhur dengan bangga. Setelah mengunjungi dan menikmati segala pesona Yogyakarta, rasanya kurang lengkap jika tidak membawa pulang oleh-oleh khas kota ini. Salah satunya adalah Bakpia Bakpia, makanan ringan yang dengan mudah membuat siapa pun teringat kepada Yogyakarta. Terbuat dari campuran kacang hijau yang manis, dibalut dalam lapisan kulit yang gurih, dan dipanggang hingga sempurna. Kata “bakpia” sendiri berasal dari bahasa Hokkian yang berarti “roti berisikan daging”, yang sekarang ini daging babi telah diganti dengan kacang hijau sesuai dengan preferensi mayoritas penduduk yang beragama Islam. Bakpia telah mengalami banyak variasi rasa sehingga menarik perhatian pembeli. Wisatawan dapat memilih bakpia dengan rasa durian, coklat, keju, kumbu hitam, dan masih banyak lagi. Tempat terbaik untuk membeli bakpia adalah di Jalan Pathuk, pusat pembuatan bakpia. Namun, bakpia juga dapat ditemukan di Jalan Malioboro, Pasar Beringharjo, dan berbagai pusat oleh-oleh di Yogyakarta.

Yangko, makanan khas Yogyakarta yang terbuat dari tepung ketan, adalah must-try lainnya. Kue ini memiliki bentuk kotak, dilapisi dengan tepung terigu, kenyal, dan rasanya manis. Pada awalnya, yangko diisi dengan campuran kacang yang lembut dan manis. Meski mirip dengan kue moci asal Jepang, yangko memiliki tekstur yang lebih lembut dan kenyal. Saat ini, yangko juga telah memiliki variasi rasa buah-buahan, seperti strawberry, durian, dan melon. Yangko biasanya banyak ditemukan di daerah Kotagede, Yogyakarta. Salah satu produsen yang terkenal adalah Yangko Pak Prapto, yang telah ada sejak tahun 1921. Pengunjung yang ingin menikmati yangko Pak Prapto dapat mengunjunginya di Jalan Pramuka No. 82, Yogyakarta.

Geplak adalah makanan khas yang berasal dari kota Bantul, Yogyakarta. Makanan ini terbuat dari parutan kelapa yang dicampur dengan gula pasir atau gula jawa, memberikan cita rasa manis yang hampir mirip dengan yangko. Selain menggunakan parutan kelapa, geplak juga dibuat dengan menggunakan waluh. Industri geplak yang merupakan industri rumah tangga dapat ditemui di daerah Bantul, namun popularitasnya telah meluas tidak hanya di Yogyakarta tetapi juga di seluruh Nusantara.

Gudeg, makanan khas Yogyakarta yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan, adalah makanan yang membutuhkan waktu lama untuk memasaknya. Warna coklat pada gudeg dihasilkan oleh daun jati yang dimasak bersamaan. Gudeg biasanya disajikan dengan nasi, kuah santan kental (areh), ayam kampung, telur, tahu, dan sambal goreng krecek. Gudeg dapat disajikan dalam dua cara, yaitu gudeg kering dengan areh kental dan gudeg basah dengan areh encer.

Batik tak bisa dihindarkan dari Yogyakarta. Batik tidak hanya berupa kain dan pakaian, tetapi juga bisa diaplikasikan dalam berbagai bentuk seperti tas, syal, dan sandal. Kawasan Jalan Malioboro dan Pasar Beringharjo adalah tempat yang paling populer untuk mencari batik. Para wisatawan juga bisa mengunjungi Desa Karebet yang terkenal sebagai desa wisata penghasil kerajinan batik. Beberapa motif batik khas Yogyakarta yang dapat ditemukan antara lain motif kawung, parangkusumo, truntum, tambal, dan pamiluto.

Kerajinan perak adalah oleh-oleh khas Yogyakarta lainnya yang wajib dibeli sebagai kenang-kenangan. Di daerah Kotagede, sekitar 5 km dari pusat kota Yogyakarta, terdapat banyak pengrajin perak. Kerajinan perak di Kotagede sangat beragam, mulai dari perhiasan hingga hiasan dinding atau meja. Kualitas kerajinan perak Kotagede tidak diragukan lagi, sejak zaman Belanda telah banyak dikirim ke luar negeri. Wisatawan dapat mengunjungi show room kerajinan perak atau datang ke rumah-rumah pengrajin secara langsung.

Dagadu, sebuah merek dagang yang diberi nama Dagadu, merupakan merek cinderamata yang populer di Yogyakarta. Produk Dagadu seperti kaos, gantungan kunci, dan gambar tempel menjadi ikon bagi wisatawan. Produk Dagadu dapat dengan mudah ditemukan di seluruh Yogyakarta.

Gerabah Kasongan, kerajinan tanah liat yang berasal dari Desa Kasongan, Yogyakarta, merupakan salah satu cinderamata yang wajib dibeli oleh wisatawan. Desa Kasongan terkenal dengan kualitas kerajinan tanah liatnya yang baik. Berbagai macam bentuk kerajinan tanah liat dapat ditemukan di sini, seperti vas bunga, guci, asbak, dan hiasan dinding.

Dalam rangkaian kunjungan ke Yogyakarta, tidak ada yang lebih menyenangkan daripada membawa pulang oleh-oleh khas kota ini. Dari Bakpia Bakpia yang lumer di mulut hingga Gerabah Kasongan yang penuh dengan kearifan tradisional, Yogyakarta menawarkan warisan budaya yang kaya dan beragam. Jadi, pastikanlah untuk membawa pulang sepotong keajaiban dari kota yang selalu mengundang rasa ingin kembali.

FAQs:
1. Dapatkah saya membeli Bakpia Bakpia yang halal di Yogyakarta?
2. Di mana saya dapat menemukan Yangko dengan varian rasa terbaik?
3. Adakah Pusat Oleh-oleh di Yogyakarta yang menyediakan semua produk ini?
4. Bagaimana saya bisa mengunjungi Desa Karebet untuk melihat pembuatan batik?
5. Apakah Dagadu hanya menjual produk pakaian atau ada produk lain yang tersedia?