Keindahan dan Keunikan Danau Tiga Warna di Puncak Gunung Kelimutu

Keindahan dan Keunikan Danau Tiga Warna
Keindahan dan Keunikan Danau Tiga Warna

Gunung Kelimutu ialah salah satu gunung berapi yang memikat di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Nama “Kelimutu” sendiri mengandung makna yang kuat, dengan “keli” yang berarti gunung dan “mutu” yang berarti mendidih. Hal ini mencerminkan sifat aktif gunung ini yang terus-menerus mengalami erupsi. Dengan ketinggian mencapai 1.639 meter di atas permukaan laut, gunung ini terletak di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, Pulau Flores, Provinsi NTT, Indonesia.

Gunung Kelimutu merupakan bagian dari Taman Nasional Kelimutu, yang meski terkecil di antara taman nasional lainnya di Bali hingga Nusa Tenggara, menyimpan keindahan yang tak terduga. Aktivitas erupsi dan letusan dari gunung ini menambah pesona dan keunikan tersendiri. Letusan ini menghasilkan tiga danau kawah yang terpisah di puncak gunung. Ketiga danau ini begitu indah dan memikat, melukiskan pemandangan yang memukau bagi mata yang melihatnya. Danau-danau ini memiliki tiga warna yang berbeda, merah, biru, dan putih, menjadikannya objek wisata andalan di Pulau Flores.

Keunikan danau kawah Gunung Kelimutu tidak hanya terletak pada perbedaan warnanya, tetapi juga pada kemampuannya untuk berubah warna secara berkala. Para ilmuwan yang mempelajari tiga danau ini memiliki pendapat yang berbeda-beda tentang aktivitas perubahan warna di sana. Ada yang percaya bahwa erupsi dan aktivitas gunung berapi adalah faktor utama dalam perubahan warna danau kawah ini. Sementara itu, ada juga pendapat yang menyatakan bahwa pantulan sinar matahari dan pembiasan cahaya mempengaruhi perubahan warna. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa mikroorganisme tertentu dapat mempengaruhi perubahan warna ini.

Taman Nasional Kelimutu juga menjadi tempat bagi berbagai jenis burung indah yang hampir punah. Flora di taman nasional ini juga menarik perhatian dengan keunikan yang dimilikinya. Meskipun luasnya tak sebesar taman nasional lainnya, keindahan dan keunikannya menjadikannya objek wisata yang sayang untuk dilewatkan.

Gunung Kelimutu ditemukan oleh seorang warga negara Belanda bernama Van Such Telenyang pada tahun 1915. Namun, pengetahuan luas tentang pesona danau tiga warna di Gunung Kelimutu baru dikenal setelah Y. Bouman menuliskannya dalam sebuah buku pada tahun 1929. Sejak itu, nama Gunung Kelimutu dikenal di seluruh dunia karena keindahan “Danau Tiga Warna” yang memukau para pengunjung. Wisatawan domestik dan mancanegara penasaran dengan keunikan yang dimiliki oleh Gunung Kelimutu dan datang untuk menikmati keindahan danau ini, meskipun dianggap angker oleh masyarakat setempat.

Masyarakat setempat mempercayai bahwa danau-danau ini mengandung aura mistis. Danau biru disebut sebagai tempat berkumpulnya jiwa muda yang telah meninggal, danau merah diyakini sebagai tempat berkumpulnya jiwa orang jahat, dan danau putih adalah tempat para jiwa baik berkumpul. Ketika danau kawah berubah warna, masyarakat segera memberikan sesajen kepada Gunung Kelimutu dengan harapan untuk meredakan arwah yang marah dan bergolak.

Selain menawarkan keindahan alam, Taman Nasional Kelimutu juga menjadi rumah bagi berbagai flora dan fauna langka. Pepohonan pinus dan tumbuhan paku langka yang tumbuh di sana tidak dapat ditemukan di tempat lain di Pulau Flores. Meskipun daerah di sekitar taman nasional terlihat tandus, berpasir, dan tanahnya tidak stabil, masyarakat setempat percaya bahwa Gunung Kelimutu adalah surga kehidupan.

Bagi pengunjung yang ingin mengunjungi Gunung Kelimutu dari luar kota, dapat menggunakan transportasi udara dan transit di Bandara Eltari di Kupang, Flores. Dari Kota Kupang, perjalanan dilanjutkan dengan transit di Bandara H. Hasan Aroeboesman di Kabupaten Ende. Jika memulai perjalanan dari Denpasar, Bali, pengunjung dapat langsung menuju Kabupaten Ende dengan transit di Bandara H. Hasan Aroeboesman, dengan waktu tempuh sekitar 45 menit. Setelah tiba di Kabupaten Ende, perjalanan diteruskan ke desa Moni, yang berada di kaki Gunung Kelimutu dengan jarak sekitar 66 kilometer. Biasanya, pengunjung akan menggunakan transportasi mini bus untuk mencapai Moni, yang merupakan desa terdekat dengan Gunung Kelimutu. Di desa Moni, pengunjung dapat menyewa penginapan baik yang disediakan oleh Pemda setempat maupun milik pribadi. Dari desa Moni, pengunjung perlu menempuh jarak 13 kilometer lagi untuk mencapai Gunung Kelimutu dan tambahan 1 kilometer jalan setapak untuk mencapai danau kawah yang menjadi tujuan akhir.

FAQs:
1. Berapa ketinggian Gunung Kelimutu?
Gunung Kelimut