Destinasi Wisata Pacitan, Sajikan Kecantikan Alami yang Menunggu Kamu Dapatkan

Destinasi Wisata Pacitan
Destinasi Wisata Pacitan

Pacitan: kabupaten yang nyempil di barat daya Jawa Timur ini kemungkinan belum masuk ke daftar beberapa tempat di Indonesia yang ingin kamu incar. Meski begitu, daya tarik yang terselinap di situ membuat benar-benar tidak pantas kamu pandang mata sebelah.

Setelah kami mengulas kekuatan rekreasi yang terselinap di Yogyakarta, Bali, Medan, Malang, dan Banyuwangi, telah waktunya kita membedah kecantikan alami kota yang dapat kamu raih dengan tempuh jarak 100 km dari Solo atau 270 km dari Surabaya ini. Ingin tahu apa yang dapat kamu jumpai pada tempat kelahiran bekas presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini? Yok, susuri di artikel ini!

Bukan tanpa alasan bila Pacitan dipanggil Kota 1001 Goa. Cuma di sini, perjalananmu ke perut Bumi dapat disertai musik atau disongsong “Bidadari”.

Topografi Pacitan dikuasai oleh pegunungan karst atau kapur, hingga wilayah ini tidak banyak dialiri air. Tetapi sebagai tukarnya, ada banyak goa yang tersebar di tempat pegunungan ini. Sudah pasti, peluang bertualang ke perut bumi jangan dilewati oleh pelacak sejati. Inilah beberapa goa yang patut buat kamu datangi:

1. Goa Gong

Di Desa Bomo, Kecamatan Punung, ada sebuah goa dengan panorama stalagtit yang mengagumkan. Dengan kedalaman sekitaran 700-800 mtr., goa ini mempunyai 7 ruang besar yang mempunyai keunikannya masing-masing. Di salah satunya ruang, kamu dapat mendapati Sendang Bidadari yang airnya jernih. Di ruangan lain, ada batu unik yang bila ditabuh akan keluarkan bunyi seperti Gong. Keberadaan batu berikut yang kabarnya jadi dasar pemberian nama goa ini.

Jangan menduga kamu akan mendapati goa yang gelap pekat. Untuk masuk ke dalamnya kamu bahkan juga tidak memerlukan senter karena dalam goa telah dipasang lampu temaram yang membuat beragam warna elok pada dinding goa. Jalan setapak juga dibuat, komplet dengan pagar pembatas, agar kamu tidak asal-asalan mencapai sisi goa.

2. Goa Tabuhan

Tertarik dengan musik gamelan ciri khas Jawa? Tertarik atau tidak, kamu harus bertandang ke Goa Tabuhan. Goa ini masih berada di Kecamatan Punung, tidak terlampau jauh dari Goa Gong. Kedalaman goa ini sekitaran 100 mtr. dan mempunyai dua ruang. Awalannya goa ini namanya Goa Tapan, karena dahulu kerap digunakan orang untuk bertapa. Hmm, patut hawanya sedikit mistik.

Yang menarik, di salah satunya pojok goa ada kelompok stalagtit yang dapat hasilkan bunyi sama gamelan. Oleh barisan gamelan yang dibuat dari masyarakat di tempat, bunyi-bunyian ini diganti jadi orkestrasi suara yang ajaib. Karena itu, goa ini berbeda nama jadi Goa Tabuhan. Kekhasan ini tentu tidak akan kamu dapatkan di lain tempat dech!

3. Goa Luweng Jaran

Masih ingat film mengenai petualangan ke perut bumi yang dengan judul Journey to the Center of the Earth? Goa Luweng Jaran ini tidak sepopuler Goa Gong dan Goa Tabuhan. Tetapi, goa ini tawarkan sensai yang tidak dipunyai goa-goa yang lain. Disini kamu dapat nikmati penjelajahan ke arah perut bumi seperti di film yang kami sebut barusan.

Goa Luweng Jaran ini punya lorong yang sangat panjang dan tersambung dengan goa yang lain. Kabarnya, panjang lorong goa ini capai 48 km, lho! Sejauh goa, kamu dapat nikmati panorama ornament-ornamen unik yang tercipta secara alami. Hayo, beranikah kamu berekspedisi telusuri lorongnya sampai akhir?

4. Goa Song Terus

Masih di Kecamatan Punung, tepatnya di Dusun Mendolo Lor, ada sebuah goa yang dipercaya jadi rumah manusia purba, yakni Goa Song Terus. Semenjak ditemukan rangka manusia purba berumur 10 ribu tahun pada 1999, goa ini jadi wisata khusus beberapa arkeolog untuk meneliti riwayat manusia purba.

Pasti tidak ada yang mengetahui nama sebenarnya dari manusia purba ini. Tetapi, masyarakat sekitaran setuju memberikan nama Mbah Sayem. Mbah Sayem sendiri ialah seorang lelaki berumur sekitaran 40-50 tahun. Saat diketemukan, dia sedang memegang alat batu dan alat kerja dari tulang.

Tidak sangat jauh dari Goa Song Terus, ada satu goa lain yang jadi tempat bersemayam beberapa manusia purba: Goa Song Keplek. Di Goa Song Keplek berikut diketemukan beragam testamen jika manusia dari dahulu bertahan karena usaha keras. Ada artefak seperti gurdi, lancipan, limas, dan beberapa alat serpih yang lain yang terpendam dalam goa.

Pantai-pantai Pacitan juga mempesona. Pernah kagum pada beberapa pantai di Gunungkidul, Yogyakarta? Pantai Pacitan ialah “kembarannya”

Sama dengan topografi di Gunung Kidul, Yogyakarta, Pacitan yang ada di garis pantai selatan Jawa punyai beberapa pantai yang mempesona. Inilah beberapa pantai di Pacitan yang kami referensikan untukmu:

5. Pantai Srau

Tersembunyi dan masih alami, Pantai Srau dapat disebut adalah pantai yang paling memanjakan mata di Pulau Jawa. Terletak di Dusun Candi, Kecamatan Pringkuku, sekitaran 25 km dari Pacitan. Saat bertandang kesini, kamu bukan hanya disajikan satu, tetapi tiga pantai yang punyai kekhasannya sendiri.

Di pantai pertama, pasir putih sehalus bedak bersatu dengan buih putih dari ombak besar ciri khas pantai selatan. Pantai ke-2 , pasirnya lebih kasar dan dikitari deretan batu karang hingga kamu dapat bermain air dengan semakin aman. Pantai yang ke-3 sedikit berlainan dengan 2 pantai lainnya. Tanpa bentangan pasir, pantai ini berbentuk deretan batu karang yang dapat kamu pakai untuk duduk sambil nikmati pemandangan. Hebat, kan?

6. Pantai Klayar

Ingin tahu seperti apa seruling laut di Pantai Klayar? Tiba saja langsung kesini. Pantai ini berada di Kecamatan Donorojo, sekitaran 45 km dari kota Pacitan. Disini kamu dapat mendapati seruling laut, kekhasan Pantai Klayar yang tidak akan kamu jumpai di beberapa pantai yang lain.

Seruling laut ini berupa batu karang besar yang mempunyai sela. Setiap ombak besar tiba, sela karang itu pancarkan air ke atas dan memunculkan bunyi siulan. Disamping itu, ada karang raksasa yang berwujud serupa Sphinx lho! Oh ya, di sini kamu benar-benar jangan nyebur ke laut, karena ombaknya sangat buas.

7. Pantai Watu Karung

Jika Banyuwangi punya Pantai Plengkung alias G-Land sebagai Hawaii-nya Indonesia, Pacitan punyai pantai yang tidak kalah kece lho. Berada di wilayah Pringkukung, pantai ini cukup tersembunyi dan susah dicapai. Tetapi tidak boleh cemas, semua jerih payahmu untuk meraihnya akan terbayarkan dengan panorama pulau karang, air laut yang kehijauan, dan pantai yang bersih dengan pasir putih yang halus.

Sekalian menikmati pemandangan surga, kamu dapat melahap ikan fresh hasil tangkapan nelayan di pantai ini. Yang lebih bernilai, pantai ini punyai ombak kelas dunia yang paling melawan untuk fans selancar. Beberapa surfer dapat dengan bebas membelai ombak bertipe barrel dan reef break yang memacu adrenalin.

8. Pantai Banyu Tibo

Banyu tibo mempunyai makna ‘air jatuh’. Ya, pantai berpasir putih ini dinamai begitu karena kehadiran air terjun imut yang berada pas di bibir pantai. karena itu, walau di pantai, kamu masih tetap dapat menikmati segarnya air tawar yang tumpah dari air terjun. Ya, puas-puaskan bermain di pantai dan saat sebelum pulang ke rumah, bersihkan rasa lekat di badanmu sama air terjun itu. Tidak ingin berenang atau berbasahan? Kamu cukup duduk di atas batu-batu karang disekitaran pantai sambil nikmati panorama.

Pantai Banyu Tibo terletak di Dusun Widoro, Kecamatan Donorejo, masih segaris dengan Pantai Klayar. Bila ingin nikmati pantai ini, hadirlah saat surut pada pagi atau sore hari. Bila pasang datang, tempat ini tidak bisa dicicipi karena pantainya termasuk sempit.

Video Destinasi Wisata Pacitan

[content-egg module=Youtube template=responsive_embed]