Ngawi merupakan sebuah kabupaten di ujung barat Jawa Timur yang bersebelahan langsung dengan Jawa tengah. Kabupaten ini mempunyai beberapa julukan, seperti Kota Bambu yang kabarnya jadi asal-usul nama Ngawi, yakni awi yang memiliki arti bambu dikasih sisipan ng-, Kota Kripik Tempe karena kripik tempenya yang unik, sampai Kota Ramah sebagai jargon Ngawi.
Letaknya yang ada di tengah dataran membuat Ngawi mempunyai topography berbentuk daratan tinggi sebagai sisi dari kaki Gunung Lawu. Tentu saja, kota ramah ini simpan beberapa kekuatan rekreasi yang jangan dianggap remeh. Buat yang lahir atau sempat tinggal di Ngawi, tidaklah aneh bila pesona kota bambu ini selalu membuat rindu.
Nach, kali ini kami akan ajak kamu untuk berkeliling Ngawi, berkunjung beberapa tempat menarik yang tidak akan kamu lupakan.
1. Air terjun Pengantin
Kamu mungkin masih ingat dengan film ber-genre slasher thriller yang diperankan oleh aktris Tamara Bleszynski dengan judul Air Terjun Pengantin. Nach, siapa kira jika air terjun Pengantin ini betulan berada di Ngawi? Tentu saja, air terjun ini berlainan sama yang dikisahkan dalam film. Tidak ada nuansa menakutkan di sini.
Air terjun ini diberi nama air terjun Pengantin karena ada sepasang air terjun yang ada bersebelahan dengan ketinggian sekitaran 12 mtr.. Tempat wisata ini masih sedikit disentuhi wisatawan. Memang, terletak cukup terselinap dibalik Perkebunan Teh Jamus, icon pariwisata Ngawi yang hendak kita ulas selanjutnya kelak. Untuk ke arah air terjun ini, hadirlah ke Desa Besek, Dusun Hargomulyo, Kecamatang Ngrambe, yang membutuhkan waktu pintas sekitaran 3 jam dari jantung kota.
2. Perkebunan Teh Jamus
Kebun Teh Jamus yang berada di Desa Jamus, Dusun Girikerto, Kecamatan Sine, ini adalah objek wisata unggulan Ngawi. Kebun teh ini telah ada semenjak jaman penjajahan Belanda, lho. Kamu dapat melihatnya melalui beberapa pohon teh tua yang umurnya capai lebih dari 100 tahun. Pohon teh tua ini ada di Bukit Borobudur, yakni salah satunya sisi kebun teh Jamus yang berundak-undak seperti candi Borobudur. Di atas sini, kamu dapat melihat bentangan hijaunya Jamus dengan bebas.
Selain agrowisata kebun teh yang panoramanya aduhai, kamu bisa juga nikmati banyak hal menarik, seperti flying fox, menyaksikan proses pembikinan teh, sampai bermain air di Sumber Mata Air Lanang. Kamu bisa juga bawa pulang teh rasa kopi ciri khas Jamus untuk diseduh di rumah.
3. Air terjun Srambang
Kaki gunung Lawu menyimpan sejuta daya tarik. Tidak hanya di teritori Tawangmangu di Karanganyar, tetapi juga di wilayah Ngawi. Salah satunya ialah air terjun Srambang yang berada di Dusun Girimulyo, Kecamatan Jogorogo. Air terjun ini terselinap dibalik rimba pinus, hingga suasanya terasa sangat sejuk dan asri.
Untuk mencapai air terjun Srambang, kamu perlu tempuh perjalanan sekitaran 25 Km dari pusat perkotaan Ngawi. Walau jalannya curam dan berkelok, kamu akan disuguhi panorama rimba pinus yang diatur oleh KPH Ngawi hingga buat kamu lupa jika jalannya buruk. Seterusnya, kamu harus trackking sekitaran 1/2 jam dari pos retribusi. Memang, perjalanan ke arah air terjun ini ialah sebuah pertualangan yang meletihkan tetapi juga hebat dan menyenangkan.
4. Waduk Pondok
Meski tidak memiliki pantai karena terletak yang ada di wilayah daratan tinggi, Ngawi rupanya punyai rekreasi alternative untuk kamu yang ingin nikmati wisata air. Hadirlah ke Waduk Pondok yang ada di Kecamatan Dampit. Jaraknya juga lumayan dekat, cuma 6 Km dari pusat kota.
Di sini, kamu akan dimanjakan dengan bentangan air dan perbukitan hijau sejauh mata melihat. Ada juga banyak hal yang dapat kamu kerjakan di Waduk Pondok ini, seperti berkeliling-keliling dengan perahu, bermain jetski, memancing, sampai mendokumentasikan senja yang mempesona lewat lensa.
5. Museum Trinil
Kamu yang suka atau pernah belajar riwayat manusia purba kemungkinan tidak asing dengan spesies Phitecantropus erectus. Ya, fosil salah satunya spesies manusia purba yang terpopuler ini diketemukan di Ngawi. Maka dari itu, dibangunlah Museum Trinil di desa Pilang, dusun Kawu, kecamatan Kedunggalar, sekitaran 14 Km dari pusat perkotaan Ngawi.
Di museum ini, kamu dapat mengamati beberapa fosil yang berkaitan jejak-jejak kehidupan manusia purba di website Trinil, Ngawi. Disamping itu, ada juga beragam jenis fosil hewan dan tumbuhan prasejarah yang ditampilkan di museum ini.
6. Benteng Pendem Van den Bosch
Benteng Van den Bosch sebagai salah satu tempat rekreasi monumental di Ngawi yang harus kamu kunjungi. Tembok-tembok yang terlihat lusuh dan kedaluwarsa di sana-sini malah menjadi daya magnet tersendrii untuk benteng ini. Apa lagi, bangunan ini masih tetap berasa kuat. Cocok banget untuk kamu yang ingin berburu photo dengan latar arsitektur bangunan tua yang memesona.
Benteng ini ada di titik pertemuan di antara Bengawan Solo dan Bengawan Madiun, persisnya di. Terletak lebih rendah dibandingkan tanah di sekitarnya, karena itu beberapa orang mengatakan Benteng Pendem. Kamu dapat menelusuri berbagai ruang yang dahulunya digunakan sebagai barak tentara, penjara, gudang amunisi, dan lain-lain.
7. Pesanggrahan Srigati
Sekitar 12 Km dari pusat perkotaan Ngawi atau persisnya di Dusun Babadan, Kecamatan Paron, ada Pesanggrahan Srigati yang mempunyai nilai riwayat. Yakin gak yakin, selainnya jadi tempat petilasan Raja Brawijaya, tempat ini kabarnya jadi keraton untuk kerajaan lelembut alias makhluk gaib. Karena itu, tak heran bila beberapa orang yang manfaatkan tempat ini untuk ngalap karunia atau ngelmu alias cari pengetahuan gaib.
Lepas dari hal-hal gaib itu, Pesanggrahan Srigati lumayan menarik untuk didatangi, karena tempat ini tidak dipisahkan dengan riwayat kota Ngawi. Apa lagi, ada beberapa lokasi yang memikat buat dilihat, seperti Selodakan, Sendang Drajat, Palenggahan Agung Srigati, Palenggahan Sukarno, dan Sendang Tempuran Silogonggo.
Nach, kalaupun kamu bertandang ke Ngawi, jangan lupa bertandang ke beberapa tempat yang kami rekomnedasikan barusan, ya.
Video Destinasi Wisata Ngawi
[content-egg module=Youtube template=responsive_embed]
